Ini Hukum Ojek Online Menurut Islam

Hukum Ojek Online Menurut Islam-Ojek online belakangan ini namanya menjadi begitu populer. Di Indonesia sendiri, dirasa lebih dari satu perusahaan penyedia jasa ojek online. Kehadirannya dalam lingkungan masyarakat, memang cukup dirasakan efektif. Sebab, dalam waktu yang singkat, penumpang akan lebih mudah menemukan driver yang bersedia mengantarkannya melalui layanan yang disediakan perusahaan tertentu. Oleh sebab itu, tidak heran bila pengguna layanan ojek online ini meningkat pada setiap harinya.

Para pencari kerjapun kian hari kian memandang pekerjaan yang satu ini, yaitu ojek online. Mengingat akan finansial yang dirasa cukup, kegiatan ojek online ini menjadi pilihan yang patut dipertimbangkan. Mulailah belakangan ini bermunculan pertanyaan tentang pandangan agama tentang pekerjaan jenis ini. Bagaimana hukum Ojek online menurut Islam?

Penjelasan Ustad Abdul Somad

Buatlah ojek syariah. Hanya melayani satu saja, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Andaikan tidak terelakkan, harus membawa perempuan, maka buatlah syarat dan ketentuan berlaku. Contoh, tidak memegang pinggang, jangan bertanya yang mengarah pada perbuatan tidak baik, tidak merayu, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari diri dari dosa. Perlu satu dalil untuk orang yang ingin benar-benar mencari kebenaran, namun seribu satu dalil bagi orang yang mencari-cari pembenaran.

Kalimat di atas itu dirasa cukup memberikan jawaban dan gambaran tentang bagaimana perilaku yang salayaknya dilakukan bilamana kita merupakan seorang driver atau pengguna Ojek Online. Oleh sebab itu, menurut penjelasan di atas, maka sebaiknya memilih berbagai cara untuk menghindari dosa. Tidak harus meninggalkan pekerjaan bilamana itu pekerjaan utama kita, namun mungkin perlu diterapkan beberapa tindakan atau perilaku kita yang dapat membuat kita terhindar dari dosa.
Wallahua'lam.

Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat. Terimakasih atas kunjungan anda.